Sinematografi Pada Film “Kelangen”

Pemilihan pengekangan anak sebagai latar belakang penciptaan film “Kelangen” terinspirasi dari maraknya kasus yang terjadi sampai saat ini, dimana orang tua yang mengekang anaknya secara berlebihan akan berdampak buruk kepada psikologi anak. Film “Kelangen” merepresentasikan tentang imajinasi anak yang dikekang oleh orang tuanya didalam sebuah kamar hingga dia berusaha mencari kebebasan dan kebahagiaanya dengan cara bermimpi. Secara garis besar tema dalam film mengangkat genre drama fantasi. Pengunaan estetik sinematografi untuk mendukung penyampaian cerita yang berdasarkan realita dan kehidupan sehari-hari sehingga penonton dapat melihat serta ikut merasakan setiap kenakalan tokoh didalam alam mimpinya. Penelitian ini menggunakan metode triangulasi, yang artinya mencari data kebenaran melalui wawancara mendalam, yang akan dibandingkan dengan studi pustaka dan diperkuat dengan observasi. Pada penciptaan ini terdapat beberapa teori yang digunakan diantaranya teori sinematografi dari Joseph V. Mascelli dan Himawan Pratista yang terdiri dari framing : komposisi dan angle, continuity, pencahayaan, warna, aspek rasio dan pergerakan kamera. Selain itu juga terdapat teori estetika dari Soedjono, yang terdiri atas dua tataran yaitu tataran ideational dan technical. Dalam merancang dan menerapkan teknik sinematografi pada film “Kelangen”, penulis menggunakan beberapa unsur sinematografi yang meliputi komposisi warna natural, angle kamera, pencahayaan menggunakan teori three point lighting, aspek rasio, type of shot, dan pergerakan kamera yang dinamis dengan teknik handheld kamera, dengan tujuan untuk membangun mood dalam setiap adegan. Unsur-unsur teknik sinematografi diterapkan untuk menjadi sebuah tontonan dan tuntunan film yang menarik bagi penonton. Kata kunci : Kelangen, Sinematografi, Teknik, Film, Fiksi, Anak - Ana